Pengendalian Penyakit Embun Jelaga pada Kelengkeng
Embun jelaga yang disebabkan oleh cendawan Capnodium sp. Gejala tanaman yang terserang embun jelaga dimulai dengan adanya bercak putih pada daun bagian bawah. Bercak putih itu berkembang cepat dan membentuk lapisan kehitaman dan lengket di permukaan daun. Bercak putih tersebut merupakan jamur penyebab embun jelaga ini. Embun jelaga tersebar karena ada serangga pembawanya (vektor). Ada dua serangga vektornya yaitu kutu putih dan semut. Kadang kedua vektor ini berkumpul dan mempercepat tanaman terkena embun jelaga.
Hasil identifikasi lapangan diketahui bahwa patogen penyebab embun jelaga adalah Capnodium sp.
Luas tanaman kelengkeng 30 ha (10 ha di Kel. Salok Api Darat dan 20 ha di Amborawang Laut)
Intensitas serangan embun jelaga 40%, Varietas Itoh dan Kateki
Rekomendasi Pengendalian :
1. Serangga vektor (Kutu Putih / Phenacoccus sp)
- Aplikasi Metarizep yg mengandung entomopatogen Beauveria bassiana dan Metarrhizium anisopliae dengan dosis 2 gram/liter air
- insektisida berbahan aktif Siantraniliprol, Dinotefuran, Tiametoksan, Buprofezin seperti Decis, Curacron, Marshal dan lainnya
2. Embun jelaga (Capnodium sp)
- untuk tanaman yg dalam fase pertumbuhan dapat dilakukan pemangkasan cabang-cabang yang daunnya banyak terserang, sekaligus utk mengurangi kelembaban
- untuk tanaman yg dalam fase sensitif (berbunga dan berbuah) cukup dilakukan pengurangan daun yang terserang berat (perempelan). Sedangkan pada daun dengan serangan ringan dapat diaplikasikan fungisida yang berbahan aktif seperti tembaga hidroksida, Isoprotiolen, Propineb, Chlorithalonil seperti Mentrakol 70 WP, Procure 20 WP, Dujiwan 400 EC dan lainnya.
Pak Sakiman, Gapoktan Bina Tani Kel. Salok Api Darat. (10/2/2023)
Kontributor:
1. Asmaniar, S.P. (POPT Pertama)
2. Nurbay (Staff Laboratorium)
3. Heksa Wahyuli (Staff Laboratorium)